F.5 Flores Bajawa GreenBean
Greenbean Flores Bajawa berasal dari Nusa Tenggara Timur. Biji kopi yang jarang ditemui, terkenal dimanca negara, organic, pulp natural, Floral, Kekentalan tinggi, citrus dengan keasaman rendah, rasa cokelat yg kuat dan vanili dengan karamel alamiah
Name origin: Flores Bajawa WF
Village: Ds. Wawowae
Type: Arabica
Clone/Var: mix varietal mostly Lini S - Bourbon - USDA - Typica
ASL: 1900 mdpl
Harvest: June - July
Moisture: 12 - 13 %
Deffect/foreign Matter/split bean: 3-5%
Process: full wash
Capacity production: 20 tons/harvest
Farmer: UPH & Smallholders
Notes: Aroma caramel like, nutty, flowery fragrance, low acidity, Bold Body, Dark Chocolate undertone
Sprezzatura : Floral aroma. Chocolate and Nuts
Hans : Lemon, Green Apple, Slightly Pineapple, Milky Chocolate and Buttery
Yohan : Floral aroma, Nutty, Slightly Choco, Medium Body
-
Name Origin : Flores Bajawa
Village : Desa Wawowae,
Kec. Bajawa
Altitude : 1200-1500m
Varietas : lini s795
Processing Method : Full Washed dryhulling
Roasting Profile : Light Medium Roast
Cupping Notes : Full intense body, Low acid, Sweet caramel flavors, cherry and blueberry in aroma and cup
Stock : 1000kg in Surabaya
-
Origin: Flores Bajawa WS
Village: Wolowio
Type : Arabica
Varietas : mix varietal Bourbon - Lini S 795 - USDA - Typica
ASL : 1600 - 1900
Harvest : July - August
Moisture : 12 - 13%
Deffect / foreign matter : 5 - 7% minor
Grade 1
Process : Fullwashed ; Semiwashed WPDH
Capacities : 35 tons - 40 tons
Farmer: UPH & Smallholders
Note: Aroma sugar cane like, Slightly Nutty, Flowery Fragrance, Balance Acidy, Medium body, Dark Choco
-
Origin: Flores Bajawa NI
Village: Naru
Type : Arabica
Varietas : Bourbon - Lini S 795 - USDA - Typica
ASL : 1600 - 1900
Harvest : July - August
Moisture : 12 - 13%
Deffect / foreign matter : 3 - 4% minor
Grade 1
Process : Fullwashed ; Wet Hulled
Capacities : 4 tons - 6 tons
Farmer: UPH & Smallholders
Note: Aroma fruity like, slightly nutty, flowery fragrance, Citrus Acidy hint like Pomegranate, Medium body, Mild Chocolate
Capacity production: 18 tons/harvest
Farmer: UPH & Smallholders
Notes: Aroma caramel like, nutty, flowery fragrance, low acidity, medium body
Kopi Flores Bajawa
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10223081396395676&id=1003975536&sfnsn=wiwspwa
House Of Coffee Barista ID
🌐 www.Baristaid.com
🐤 Twitter.com/Barista_ID
📸 Instagram.com/hoc.Barista_ID
www.Tokopedia.com/hocbaristaid
⚀Youtube House of Coffee Barista ID
🐦Tokopedia ➡️ House of Coffee Barista ID
https://www.tokopedia.com/hocbaristaid
KOPI FLORES BAJAWA
💎 Tradisi dan Adat Istiadat
Bajawa, ibu kota Kabupaten Ngada, berasal dari kata bha artinya ’lembah’, ’kuali’, ‘piring’ dan Djawa artinya ’sejahtera’ atau ada yang mengharafiahkan, bahwa tanah jawa adalah lambang kesejahteraan, sehingga. Bhajawa: lembah kesejahteraan atau piring dari jawa yang melambangkan kesejahteraan. Bajawa berada di lembah, diapit gunung dan bukit yaitu pegunungan Inerie (puncak 2245 mdpl) dan pegunungan Abulobo (puncak 2124 mdpl)
Petani Flores Bajawa, mereka percaya bahwa kopi yang ditanam sudah direstui oleh leluhur, memiliki tradisi adat istiadat yang bersatu padu dalam harmoni seperti memulai tahapan masa bercocok tanam memulainya dengan berdoa bersama.
“Pu’u zili giu, zili meko da tere tolo dara sa ulu roro, sui o uwi. Siba ghede ne’e go tanah meze. Peha ne’e go dhiri lewa ata tuka meda.”
Ungkapan dalam bahasa Ngada tersebut artinya sumber terang dari tempat jauh, memberi kehidupan ke segala penjuru. Lindungilah bidang tanah besar, tentukan jenis serta kualitas tanaman dengan batas-batas yang jelas, agar tidak diganggu. Doa bersama yang dilakukan oleh semua masyarakat UPH memulai waktu tanam berkumandang seiring dimulainya musim bercocok tanam di tanah Bajawa.
Wilayah ini memiliki tradisi budaya dan adat-istiadat yang kuat, mendorong kehidupan masyarakat Bajawa-Ngada dijiwai tradisi itu, bukti kuatnya tradisi masih dijumpai artefak dikampung adat Bena yang merupakan peninggalan dari jaman Megalitikum dan berada diwilayah kabupaten Ngada. Reba, ritual adat terbesar, menjiwai seluruh ciptaan alam, pembaruan kehidupan, rezeki, dan kekuatan. Di sekitar Gunung Inerie dikembangkan tiga jenis tanaman perkebunan tradisional, yakni kelapa, kemiri, dan kopi robusta. Pada 1990-an diperkenalkan cengkeh, cokelat, dan vanili, tetapi tidak berkembang. Buku Masyarakat Tradisional Ngada yang ditulis Piet Orinbao SVD (1982) menyebutkan, masyarakat agraris Ngada yakin, arwah leluhur sangat berpengaruh dalam aktivitas perkebunan (pertanian). Unsur magis tidak terpisahkan dari keberhasilan di bidang itu. Pantang bagi mereka melakukan tindakan melanggar moral sebab diyakini akan gagal panen. Lahan yang luas dengan hasil melimpah dan berkualitas diyakini diberkati leluhur. Jika tanaman direstui, tidak akan diganggu pihak luar.Keseimbangan dan keselarasan antara alam, manusia menghasilkan semua tanaman yang berada di Bajawa terutama kopi, mereka meyakini kopi ini telah direstui leluhur dan tidak akan digerogoti atau tersaingi dengan menerapkan olah tanam budidaya kopi organik, tanpa menggunakan pupuk buatan maupun pembasmi hama dari bahan kimia. Budidaya kopi organik ini semakin menambah keistimewaan, selain ramah lingkungan tidak menyakiti alam, bumi, tanaman dan manusia yang mengkonsumsinya bebas dari bahan kimia, hasilnya pun lebih disenangi bagi mereka yang menghargai ekosistem alam tumbuhan organik.
🇮🇩 Kopi Flores Bajawa Mendunia
Semesta menghadirkan Flores Bajawa berlokasi di tengah-tengah Nusa Tenggara Timur memiliki luas perkebunan kopi di Ngada seluas 6147 Hektar , perkebunan kopi berada dilereng-lereng sejuk pegunungan. Perkebunan kopi Bajawa Ngada berada diketinggian 1000 mdpl - 1550 mdpl, diantara suhu 15°-25°C adalah tempat ideal kopi Flores Bajawa ditanam, dibulan tertentu suhu mencapai 10°C, dimana memiliki tanah vulkanik jenis Andosol . Kopi yang ditanam dengan tumbuhan penaung jenis dadap.
Kopi Flores Bajawa mulai mendunia setelah mendapat perhatian dari organisasi nirlaba dunia yaitu USAid - Amarta yang memperkenalkan agar
teknologi pertanian kopi terbaru diatas para-para, kopinya harus petik merah, serta proses-proses standar berkelas specialty, kepada para UPH dan petani-petani di Bajawa.
Bp. Henry Harmon (Beliau bekerja di AMARTA, yang akhirnya mendirikan PT. Caswell Indonesia) adalah salah satu orang yg pernah merekomendasikan Bajawa ke AMARTA wilayah sentra kopi Indonesia (salah satunya Flores Bajawa diwilayah Ngada) untuk mendapat perhatian dari organisasi ini. Beliau juga menganjurkan untuk dibentuknya Asosiasi kopi spesial Indonesia (AKSI - SCAI) melanjutkan program-program teknologi perkebunan terbaru yang diperkenalkan oleh AMARTA, agar dapat berkelanjutan jika AMARTA sudah menyelesaikan programnya di semua sentra kopi Indonesia.
Kopi Flores Bajawa memiliki keunikan rasa dan kualitas dunia seperti kopi specialty dan sudah terseleksi, menjadikan Kopi Flores Bajawa memiliki rasa unik yang disukai oleh penikmat kopi dunia rasa Coklat, aroma Bunga tropis (kata Flores untuk aroma bunga atau Floral), rasa memiliki sekilas Markisa (Passion Fruit), serta rasa buah Berry dan Apel Hijau (Green Apple) yang nyaman, dibeberapa sentra produksi kopi Flores Bajawa memiliki aroma vinilli dan cengkeh membuat kopi Flores Bajawa mendapati kopi ini dengan mudah mendapatkan penggemarnya di dunia, salah satunya Amerika Serikat. Sebagai pusat USAid-AMARTA, saat menjalankan programnya, organisasi USAid ini juga memperkenalkan hasil produksinya dan keberhasilan produksi kopi Flores Bajawa ke negaranya sendiri, akhirnya membawa permintaan sebanyak 1000ton untuk di eksport ke Amerika Serikat melalui PT. Indokom Citra Persada namun produksi petani saat itu hanya mampu memenuhi 300ton pada tahun 2011.
Jika pesanan tahun 2011 datang dari Jerman, Inggris, Belanda, Australia, dan Filipina (saat itu setiap negara memesan 1.000-2.000 ton , tetapi belum terlayani), saat ini hampir semua negara di Dunia dapat menikmati kopi Bajawa. Kopi Bajawa tetap memiliki keistimewaan, keunikan, dan kekhasan karena berada di atas 1.000 mdpl. Debu vulkanik Gunung Inerie pun membuat aromanya lebih harum dan menyengat. Dalam indikasi geografis, kopi ini bernama Arabica Flores Bajawa (AFB). Keunggulan lain, seperti mudah tumbuh, cepat berproduksi, usia produksi sampai 20 tahun, ditambah dengan teknologi pertanian seperti pemangkasan, sistem penjemuran menggunakan para-para yang diperkenalkan oleh AMARTA yang hasilnya semakin membuat kopi ini menjadi salah satu kopi terbaik dari Indonesia. Terima kasih untuk semua petani Kopi dan semua pihak sehingga kopi Flores Bajawa sampai saat ini, kopi Flores Bajawa masih menjadi kopi favorit yang mendunia.
Jangan Lupa Ngopi, Jayalah Kopi Indonesia,
House of Coffee Barista ID
www.Baristaid.com
Life Never Complete Without Coffee